Selasa, 14 April 2009

Begu dan Dunia Medis Batak

Apa yang terpikir di benak kalau seseorang menyebut nama BEGU? BEGU adalah terjemahan bahasa batak untuk kata Hantu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ghaib biasanya dihubungkan dengan BEGU itu. Bahkan dalam ibadah masyarakat Batak kuno, dikenal sebuah ritual keagamaan yang bernama 'mamele begu'. Kalau diartikan sepintar mamele BEGU maksudnya adalah menjinakkan BEGU dengan sesembahan atau kurban dengan harapan BEGU dapat memberi perlindungan atau memenuhi permintaan tertentu.

Sebenarnya istilah BEGU dalam bahasa Batak tidak saja ditujukan untuk hal-hal ghaib. Hanya saja kata itu digunakan untuk dapat mencapai taraf pemikiran dan perkembangan pengetahuan yang ada di masyarakat. Dapat dipastikan istilah BEGU sekarang ini telah mengalami penyempitan makna dengan hanya berarti hantu yang berada dalam seputar dunia ghaib.

Apalagi sekarang ini timbulnya banyak kejadian aneh yang memicu kerusuhan massa akibat katanya munculnya 'begu ganjang' membuat istilah BEGU menjadi kata yang semakin menyeramkan.

Nenek moyang orang Batak paling tidak memahami BEGU dalam sebuah perngertian yang sangat luas. Pengistilahan itu tampaknya digunakan untuk menamai sesuatu yang belum jelas atau belum dikenal secara pasti apa namanya.

BEGU Dalam Dunia Medis

Dalam sejarah Batak, seringkali disebutkan sebuah peristiwa yang mengakibatkan kematian massal yang mempengaruhi konstelasi geopolitik satu huta. Para praktisi medis Batak atau Datu lantas mengenal peristiwa itu dengan sebuah sebutan, misalnya Begu Attuk.

Begu Attuk yang disebut para praktisi medis Batak itu, bukanlah berarti nama sebuah Hantu. Artinya kejadian yang menimpa sebuah huta itu disebabkan bukan oleh adanya kekuatan ghaib dari sebuah BEGU tertentu, walau kebanyakan masyarakat memercayainya.

Begu Attuk yang dimaksud para Datu itu adalah penyakit yang menjngkiti masyarakat secara massal seperti kolera dan kusta. Dulu, kedatangan Begu Attuk yakni pandemi kolera dan kusta sangat menyusahkan dunia media Batak.

Disinilah para Datu berjibaku meneliti dan melakukan eksperimen agar sebisa mungkin dapat mengatasi pandemi ini. Namun karena keterbatasan dunia pemikiran saat itu para Datu tampaknya tidak sanggup dan tidak sempat menjelaskan kepada penduduk anatomi Begu Attuk tersebut. Sehingga yang ada di benak masyarakat adalah rasa khawatir yang tinggi terhadap hadirnya sosok BEGU yang terbayang dalam bentuk hantu.

BEGU Dalam Dunia Terapi Batak

Istilah BEGU dikenal juga dalam dunia psikologi dan psikiater Batak. Beberapa gejala-gejala anomali psikologis juga disebutkan dengan penamaan BEGU. Sebut misalnya Begu Ama on dan Begu Ina on.

Begu Ama on adalah sindrom dan penyakit mental yang mengganggu independensi seseorang dalam bertindak. Bila penyakit mental ini tumbuh maka akan mengganggu kelancarahn kesehatan kejiwaan seseorang. Dalam dunia modern Begu Ama on dikenal dengan istilah Father Complex dan Begu Ina on dikenal dengan istilah Mother Complex.

BEGU Dalam Dunia Kontemporer

Anehnya, banyak orang Batak yang sampai sekarang masih awam dengan istilah-istilah yang diperkenalkan oleh para praktisi medis Batak kuno itu. Sampai sekarang banyak kejadian yang masih saja disalah tafsirkan sebagai perbuatan Hantu, padahal hal itu hanya sebuah fenomena bisa dalam dunia medis dan sosiologis.

Di sebuah tempat di Tanah Batak, seseorang yang mandi ke mata air yang dingin dengan turunnya embun biasanya diyakini akan mengalami sebuah penyakit yang dinamakan "Dipastap Begu". Penyakit ini akan mengakibatkan wajah seseorang mengalami stroke ringan sebelah. Kata orang itu akibat tidak permisi sama hantu penjaga "mual" sehingga wajahnya ditampar hantu sehingga nampak mulut dan matanya moyong karena tidak bisa digerakkan. Padahal apa yang dimaksud dengan dipatap BEGU tersebut mungkin saja sebuah gejala hipotermia biasa.

Banyak yang yakin, istilah begu ganjang yang selama ini selalu menimbulkan korban apabila isu tersebut didengungkan adalah sebuah 'penggambaran' biasa saja. Istilah begu ganjang biasanya ditujukan kepada sebuah isu yang terlah mengental dan terkristalisasi menjadi sebuah persepsi dan opini. Isu yang telah diolah 'by design' inilah yang disebut sebagai begu ganjang. Apabila istilah begu ganjang telah didesas-desuskan berarti tandanya ada sebuah 'gerakan bawah tanah' yang dilakuakn oleh kelompok tertentu untuk menguasasi atau menghabisi lawan-lawannya. Isu begu ganjang semakin mengerikan dan menyeramkan karena kelompok yang bergerak di bawah tanah itu biasanya sulit diidentifikasi. Karena setelah kejadian, biasanya peristiwa tersebut dapat tersamarkan dengan 'gejolak massa' yang ikut-ikutan terpancing. Mereka yang tidak tahu menahu dengan skenario tersebut

Tidak ada komentar: