Kamis, 25 Juni 2009

ALAT RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN PESTA

  1. SAPA (1) : Sejenis pinggan dari kayu nangka tempat nasi untuk makan bersama (sekeluarga). Istilah Sapa-nganan adalah identifikasi dari keadaan makan bersama dari Sapa, artinya Sapanganan identik dengan kaum kerabat, keluarga dekat.
  2. SAPA (2) : Bentuk lain dari Sapa dan lebih besar.
  3. PINGGAN PASU : Dibuat dari bahan porselen, warna Hijau keputih-putihan dipakai untuk tempat makanan pada upacara adat.
  4. PINGGAN JAROJAK (I) : Bahan dari porselen putih, dengan ornamen berwarna biru, digunakan untuk tempat makanan pada waktu pesta adat.
  5. PINGGAN JAROJAK (2) : Bahan dari porselen putih dengan ornamen warna merah bata dipakai waktu pesta adat.
  6. PINGGAN SIBULUNG GAOL : Bahan dari porselen putih kotor dengan hiasan gambar bunga dan daun berwarna hijau kebiru-biruan dipakai waktu pesta adat.
  7. PINGGAN PUTI : Bahan dari porselen putih digunakan oleh para datu pada upacara khusus Hadatuon dan upacara adat tertentu.
  8. PINGGAN BUNGA : Bahan dari porselen putih dengan gambar orna men berwarna biru, digunakan untuk pinggan Pallompanan.
  9. SAKKE PINGGAN (1) : Anyaman rotan special untuk tempat menyimpan pinggan dengan menggantungkannya di dinding atau rak rumah.
  10. SAKKE PIRING : Serupa dengan Sakke Pinggan khusus tempat piring, lebih kecil dari Sakke Pinggan.
  11. SAPA TANO : Bahan dibuat dari tanah liat dibentuk soma de – ngan sapahau fungsinya sama dengan sapa hau.
  12. SALUNG : Bahannya dari bambu, digunakan untuk tempat minum pada waktu pesta.
  13. ANDURI PANGANAN : Bentuk seperti tampi beras tetapi lebih kecil, bahan terdiri dari Rotan dan kulit bambu. Digunakan sebagai tempat makan untuk umum diwaktu pesta.
  14. POTING : Bahannya dari bambu, tali ijuk don rompu hotang digunakan untuk tempat mengambil air dari sumber air untuk persediaan air di rumah.
  15. GARUNG-GARUNG : Bahan dari bambu, dirakke (dililit) dengan anyaman rotan, digunakan tempat air minum.
  16. SIKKUP : Bahan dari rotan, dianyam berbentuk bulat, dibuat bertutup seperti hudon tano. Dipakai untuk tempat pakean, benang dan barang berharga lainnya (sekitar 50 tahun).
  17. HITANG : Bahan dari rotan, dianyam bentuk bulat, pipih dan bertutup serta bertali, fungsi soma dengan sikkup ( sekitar 100 tahun ).
  18. TABU-TABU : Bahan dari buah labu tutupnya dibuat dari kayu bentuk patung, dulu digunakan untuk tempat air minum dan dewasa ini banyak digunakan sebaqai hiasan.
  19. PARRASAN :Bahan dari baion logen (sejenis pandan) dianyam, digunakan untuk tempat beras.
  20. SANIHE : Bahan dari rotan, dianyam, digunakan untuk alas benda-benda bulat dan mudah pecah, seperti hudon, guci, guri-guri dan lain-lain.
  21. HARPE HOTANG : Dibuat dari rotan dianyam dengan bentuk khusus bagian alas berbentuk parabola, bagian bawah rata. Dipergunakan untuk landasan periuk tanah.
  22. HADANG HADANGAN (1) : Sejenis tas tangan tempat belanjaan atau barang barang bawaan waktu berpergian. Bahannya dibuat dari baion (login) dianyam secara khusus diberi bertali sehingga praktis untuk di bawa-bawa.
  23. HADANG HADANGAN (2) : Serupa dengan di atas tetapi lebih kecil, digunakan untuk tempat garam.
  24. HAJUT PARDEMBANAN : Dibuat dari daun pandan, dianyam sedemikian indah untuk tempat sirih dan kelengkapannya. biasanya digunakan oleh kaum ibu.
  25. HAJUT-HAJUT : Hajut Pardembanan motif lain dibuat dari daun Pandan Simata dan Kain merah. Berasal dari daerah Angkola.
  26. SALAPA (1) : Dibuat dari bahan kuningan (golang-golang) digunakan untuk tempat sirih.
  27. SALAPA (2) : Tempat tembakau dibuat dari kuningan.
  28. PARHAPURAN : Bahan dari kuningan dipakai untuk tempat kapur sirih.
  29. PARTIMBAHOAN :Dibuat dari kulit telor Kambing dipakai untuk tempat tembakau.HALAHATI : Bahannya dari besi, dipakai untuk membelah pinang.
  30. BALANJA : Tempat menyimpan sirih dibuat dari bambu, bertutup dari ijuk dan kayu.
  31. GONDIT : Bahannya dari kulit kerbau digunakan untuk ikat pinggang sekaligus tempat menyimpan duit (uang).
  32. HAMPIL : Dibuat dari kulit seekor anak kambing secara utuh tanpa jahitan / tambalan digunakan sebagai hajut oleh raja-raja adat dan para dukun sakti. Koleksi ini diperhitungkan telah berumur ratusan tahun.
  33. HAJUT BAG :Hajut jenis lain dari jaman penjajahan belanda. Bahan dari kulit, besi dan telah dijahit biasa dipakai laki-laki kaya don berpengaruh.
  34. HAJUT KULIT : Hajut ini dibuat dari kulit lembu yang belum disamak, biasa dipakai raja-raja adat untuk tempat sirih dan perlengkapan lainnya.
  35. TUKKOT MALLO : Tongkat orangtua umumnya bahannya dari rotan dipakai sehari-hari.
  36. TUKKOT NATUIT : Dibuat dari tanduk kerbau dihiasi dengan gelang-gelang besi putih, perak dan tembaga dipakai oleh kaum lelaki perlente, waktu berjalan-jalan ke pecan dan waktu mainondur ke pesta-pesta.
  37. TINTIN BAGANDING TUA : Bahannya dari tembaga, perak, kuningan dan Simbora (timah), digunakan sebagai hiasan jari sekaligus untuk jimat.
  38. TINTIN GOLANG-GOLANG : Dibuat dari besi kuningan bercampur tembaga. Dipakai sebagai jimat dan hiasan jari.
  39. LEANG (1) : Dibuat dari kuningan dan tembaga, diukir dengan motif khusus Singa-Singa, dipakai sebagai hiasan pelengkap kebesaran. Dipakai pada waktu pesta oleh kaum laki-laki.
  40. LEANG (2) : Bahannya dari kuningan, tembaga dan simbora, dipakai oleh kaum ibu waktu pesta-pesta.
  41. GOLANG : Bahan dari kuningan, diukir ragam hias Singa-Singa dipakai oleh kaum Bapak.
  42. PUTTU : Gelang lengan dari batu putih digunakan oleh kaum bapak dilengan sebelah kanan pada waktu pesta-pesta.
  43. GOLANG GADING : Dibuat dari gading gajah, dipakai oleh kaum bapak pada waktu pesta, letaknya di pangkal lengan kiri dan kanan sekaligus.
  44. HORUNG-HORUNG SI MATA : Bahan dari manik-manik, Simata dan Sikkoru. Dipakai sebagai kalung kebesaran oleh laki-laki maupun wanita, biasanya diwaktu pesta.
  45. HORUNG-HORUNG BONANG MANALU : Bahan dari benang pilin tiga warna dan buah rotan dipakai sebagai jimat terutama untuk anak-anak balita.
  46. SIBONG SITELPANG : Kerabu Batak, dibuat dari kuningan dan emas batak digunakan sebagai penghias telinga oleh kaum ibu dan bapak.
  47. SIBONG OTTOK-OTTOK : Kerabu batak jenis lain dipakai oleh kaum sebagai perhiasan.
  48. SORTALI (1) : Bahan dibuat dari tembaga, disepuh dengan emas batak ditempelkan paada kain merah, dipakai untuk ikat kepala (Mahkota) laki-laki pada pesta-pesta besar.
  49. SORTALI (2) : Serupa dengan Sortali kaum lelaki, tetapi motif ini khusus untuk wanita.
  50. HOHOS : Dibuat dari benang tiga warna. (merah, putih dan hitam) ditenun/disirat digunakan sebagai ikat pinggang muda-mudi di waktu pesta.
  51. RAKKE : Tempat barang-barang seperti Ulos, pinggan dan lain-lain digantungkan pada pandingdingan jabu Ruma, bahan dibuat dari rotan, kayu dan tali ijuk.
  52. HOMBUNG (2) : Duplikat dari hombung Gorga (ukiran tradisional BATAK TOBA) Dipakai untuk tempat barang & Harta.HOMBUNG : Peninggalan lama, dibuat dari kayu pinasa, diukir motif gorga Batara Siang. Dipakai untuk tempat harta don barang pusaka lainnya. Hombung ini juga berfungsi sebagai dipan untuk tempat tidur pemiliknya (Kepala rumah tangga).
  53. RUMBI (1) :Bahan dari batang pohon nangka, digunakan untuk tempat harta don barang pusaka. Koleksi ini berasal dari Lumban Gurning Kecamatan Porsea, umur ditaksir ratusan tahun.
  54. RUMBI (2) : Bahan dibuat dari kayu nangka besar, fungsinya untuk tempat menyimpan harta benda dan barang pusaka. Diperoleh dari desa Hinalang Balige, umur ditaksir ratusan tahun.
  55. HOTANG PARRAMBUAN : Dibuat dari rotan dianyam berbentuk periuk tanah digunakan untuk tempat pakaian, ulos dan lain-lain.
  56. HUDON PARRAMBUAN : Hudon tano (periuk tanah besar) digunakan untuk tempat barang, pakaian, ulos dan sebagainya.
  57. TAGAN : Tempat barang berharga (barang-barang Mas dan Perak) bentuk mini dari hombung motif Samosir dibuat dari kayu keras (Pokki). Diukir dalam bentuk dan komposisi yang harmonis.
  58. SONDI : Sejenis tagan dari daerah Simalungun, fungsinya sama dengan tagan motif Samosir dibuat dari kayu nangka.
  59. LAGE-TIAR : Dibuat dari “bayon login” = daun pandan, dianyam dipakai untuk alas/tempat duduk don tempat tidur.

Tidak ada komentar: