Kamis, 25 Juni 2009

ALAT-ALAT TENUN TRADISIONAL BATAK

  1. BUSUR HAPAS : Dibuat dari bambu berbentuk busur panah (Sumbia) Digunakan untuk membusur kapas, mengembangkan dalam kondisi merata agar mudah dijadikan benang dengan sorha.
  2. SORHA TANGAN : Bahan terbuat dari kayu, papan dan besi (Kawat). Digunakan untuk memintal benang dari kapas. Roda pemintal degerakkan dengan tangan.
  3. SORHA PAT (1) : Bahan dari kayu, papan dan besi digunakan untuk memintal’ benang dari kapas, Roda pemintal digerakkan dengan kaki. Dipakai pada jaman pendudukan Tentara Jepang di Tapanuli.
  4. SORHA PAT (2) : Motif lain dari Sorha. Banyak digunakan pada jaman pendudukan tentara Jepang di Tapanuli Utara (Tanah Batak).
  5. ERDENG-ERDENG (PANGHULHULAN) : Bahan dari kayu, pakko dan bambu. Digunakan untuk menggulung (mangkulhul) benang agar mudah digerakkan waktu menyusun dianian.
  6. PANGUNGGASAN : Dibuat dari bambu, fungsinya untuk menegangkan memadatkan benang. Diolesi dengan campuran air tajin dan nasi lembek.
  7. UNGGAS : Bahan- terbuat dari ijuk digunakan untuk mengoleskan kanji (air tajin dan. nasi lembek) untuk menegangkan benang.
  8. GONGGONAN : Hudon tano besar dipakai untuk tempat mencelup benang.
  9. SOSA : Alat membuat gatip-gatip pada motif ulos. Bahan terdiri dari Seak-seak (tempurung kelapa) bahan pewarna dan bulu ayam.
  10. ANIAN : Bahan dari kayu jion dan pakko, digunakan untuk merakit benang sebelum ditenun.
  11. TUNDALAN (PAMUNGGUNG) : Bahan dari kayu nangka dipakai untuk sandaran pinggul waktu bertenun.
  12. TALI PAPAUT : Bahan dari tali ijuk dipakai waktu bertenun, fungsinya untuk menghubungkan panunggung de-ngan Pagabe.
  13. PAGABE : Bahannya dari pakko, digunakan menjepit benang tenun sekaligus pemegang benang.
  14. BALIGA : Bahan dari pelepah daun enau (hodong) digunakan untuk memapatkan benang tenunan.
  15. TURAK : Bahannya dibuat dari bambu dipakai untuk menghantar benang sirat kain tenunan.
  16. HASOLI : Dibuat dari lidi, digunakan untuk gulungan benang sirat didalam turak.
  17. SOKKAR : Bahannya dari kulit hodong (ruyung) kedua ujungnya dibuat runcing, digunakan untuk menegangkan benang guna mengatur pola tenunan.
  18. HATULUNGAN : Bahan dari kayu, digunakan untuk pemisah benang tenun, mengatur pola dan baris-baris benang.
  19. HAPULOTAN : Bahan dari kayu, fungsinya untuk mengatur benang tenun supaya tidak simpang siur.
  20. BALOBAS : Bahannya dari ruyung, digunakan untuk merapikan benang yang akan ditenun.
  21. LILI : Dibuat dari ruyung, digunakan untuk mengatur corak warna kain tenunan.
  22. PAMAPAN : Bahannya dari ruyung, digunakan untuk gantyungan benang yang ditenun.
  23. SITADOAN : Bahan dari kayu, digunakan untuk landasan kaki waktu bertenun.
  24. BALIGA SIRAT : Bahan dibuat dari pakko, digunakan untuk merapatkan (memapatkan) benang pada ujung kain ulos yang telah siap ditenun bersisikan rambu.
  25. SOSA : Bahan terdiri dari beberapa helai bulu ayam, dipakai membasahi benang tenun agar hasilnya lebih rapat dan padat.
  26. SEAK-SEAK SOSA : Bahan dari tempurung kelapa dipakai tempat air sosa ( air biasa ).
  27. SIRARA : Dipakai sebagai abit don sampe-sampe pado waktu pesta ria.
  28. BINTANG MARATUR : Dipakai sebagai abit dan sampe pada waktu pesta ria.
  29. PADANG-PADANG : Dipakai untuk sampe-sampe parompa don untuk tali-tali.
  30. SITOLU TUHO NAMARTUPE : Sampe-sampe sihadangan.
  31. SADUM ANGKOLA : Dipakai sebagai ulos sampe-sampe pada waktu pesta ria digunakan oleh wanita.
  32. SADUM TARUTUNG : Dipakai sebagai ulos sampe-sampe pada waktu pesta ria digunakan oleh wanita.
  33. SADUM TOBA : Dipakai untuk ulos sihadangon pada waktu pesta ria oleh kaum wanita.
  34. RAGI : Digunakan sebagai obit dan ulos Sihadangon.
  35. RAGI HOTANG : Dipakai sebagai abit don ulos Sihadangon (Sampe-sampe).
  36. SIBOLANG : Dipakai sebagai abit dan sampe-sampe.
  37. TUNTUMAN : Dipakai waktu pesta ria sebagai tali-tali.
  38. PINAN LOBU-LOBU : Dipakai sebagai ulos sampe-sampe.
  39. SURI-SURI : Dipakai untuk parompa dan ulos sihadangon (ulos sampe-sampe).
  40. MANGIRING : Sampe-sampe, parompa dan tali-tali.
  41. ATTAK-ATTAK : Ulos sampe-sampe dan ulos abit digunakan waktu pesta ria.
  42. RUNJAT : Dipakai untuk ulos sampe-sampe dan ulos abit, digunakan waktu pesta ria.
  43. BULEAN : Dipakai waktu pesta ria sebagai ulos abit dan sampe-sampe.
  44. RAGIDUP : Dipakai untuk ulos abit dan sampe-sampe pada waktu pesta ria.
  45. PAROMPA : Dipakai untuk gendongan dan tidak termasuk ulos adat.
  46. GOBAR : Selimut tidur, tidak termasuk ulos adat.
  47. ULOS SIBOLANG : Tenunan masa lampau.
  48. ULOS SURI-SURI : idem
  49. BINTANG MARATUR
  50. ATTAK-ATTAK
  51. TALI-TALI PADANG URSA

Tidak ada komentar: